Alarm berbunyi, hati masih ingin tertidur Mata berat, semangat belum kunjung hidup Bangun dari mimpi indah, hadapi kenyataan pahit Hari Senin datang lagi, bersiap menghadapi (Chorus) Commuter penuh sesak, tubuh terjepit Berlari di koridor, waktu terus berdetik Macet panjang menghadang, sabar mulai menipis Kapan hari Senin ini berakhir? (Verse 2) Tugas menumpuk, deadline semakin dekat Pikiran kalut, stres mulai menyeruak Secangkir Kopi jadi teman setia Mencoba bertahan, meski hati sudah lelah (Chorus) Commuter penuh sesak, tubuh terjepit Berlari di koridor, waktu terus berdetik Macet panjang menghadang, sabar mulai menipis Kapan hari Senin ini berakhir? (Bridge) Ah, kenapa Senin harus seberat ini? Aku rindu weekend, saat waktu terasa begitu santai Tapi kenyataan tak bisa dihindari Ku harus tetap kuat, hadapi semua ini (Chorus) Commuter penuh sesak, tubuh terjepit Berlari di koridor, waktu terus berdetik Macet panjang menghadang, sabar mulai menipis Kapan hari Senin ini berakhir? (Chorus) Commuter penuh sesak, tubuh terjepit Berlari di koridor, waktu terus berdetik Macet panjang menghadang, sabar mulai menipis Kapan hari Senin ini berakhir? Commuter penuh sesak, tubuh terjepit Berlari di koridor, waktu terus berdetik Macet panjang menghadang, sabar mulai menipis Kapan hari Senin ini berakhir?