Dingin kota tercinta mendadak bingar semalam
Pijar api dari kuda besi bangunkan marah yang pendam
Diiringi sirine polisi mereka mainkan musikalisasi perang.
Berlagak seakan penguasa bermodal nyali hasil iuran
Terjatuh dari tahtanya tertangkap basah andalkan garis darah
Dikurung disarang semalam banjir tangis mama dan papa.
Ingin kutabrak si arogan membunuh nya dengan pukulan
Merajamnya hingga fajar.
Bau mulutnya menjalar membela diri
Jari kotornya tersenyum lukai jiwa tak bersalah
Dua lengan dengan senjata menjadi pengecut.
Ingin kutabrak si arogan membunuh nya dengan pukulan
Merajamnya hingga fajar.
Ingin kutabrak si arogan membunuh nya dengan pukulan
Merajamnya hingga fajar