Saat langit menutup rindu,
Di antara kenangan yang kelabu,
Aku melihat bayangmu, yang samar-samar pudar.
Langkah kaki yang dulu berpijak,
Kini tertinggal jejak yang memudar.
Kuhapus perlahan jejak langkahmu,
Meski hatiku terasa pilu.
Malam menyimpan luka, tak bersuara,
Namun masih ada cinta yang tak pernah reda.
Menghapus jejakmu dari hati,
Meski perlahan, meski tak pasti.
Biarkan waktu membalut luka,
Kisah kita jadi senja yang redup tanpa cahaya.
Kuhapus setiap kenangan manis,
Di balik senyum yang kupaksakan.
Namun dalam setiap sunyi malam,
Ada bayanganmu yang tak tertahan.
Langkahmu, sayang, begitu membekas,
Meski kini kita berpisah jalan.
Kutitipkan rasa yang pernah ada,
Meski kini tak lagi bersama.
Menghapus jejakmu dari hati,
Meski perlahan, meski tak pasti.
Biarkan waktu membalut luka,
Kisah kita jadi senja yang redup tanpa cahaya.
Dan jika cinta harus merelakan,
Kurelakan kau dalam kenangan.
Namun jejakmu tetap tertulis,
Di ruang kecil hatiku yang menangis.
Menghapus jejakmu dari hati,
Meski perlahan, meski tak pasti.
Biarkan waktu membalut luka,
Kisah kita jadi senja yang redup tanpa cahaya.
Menghapus jejakmu, meski ku tahu,
Cinta ini takkan pernah berlalu.
Dalam bayang kita, aku merindu,
Tapi jejakmu…
Kubiarkan hilang, pelan-pelan tak tersisa.