Verse 1

Di usia 27, aku kehilangan arah,

Melangkah dalam kabut yang penuh dengan keluh kesah.

Aku Eroy Erlangga, masih mencari jawaban,

Di dunia ini, di mana harapan sering kali terbenam.

Hari-hari berlalu, tapi tetap samar,

Aku menyusun mimpi, tapi kenyataan jadi liar.

Setiap langkah terasa seperti beban baru,

Apa arti hidup jika semuanya terasa semu?

Pre-Chorus

Orang bilang 27 adalah usia untuk bertumbuh,

Tapi bagiku, ini justru seperti jatuh dan rapuh.

Di tengah gemerlap, aku malah merasa sendiri,

Mencari arah dalam hutan hidup yang tak bertepi.

Chorus

27 tahun, tapi masih hilang dalam bayang,

Eroy Erlangga, dengan mimpi yang mulai berjarak dan menantang.

Mimpi besar, tapi kenyataan menghantam keras,

Di usia ini, apa artinya hidup jika tak ada makna yang jelas?

Verse 2

Aku pernah berpikir bahwa usia ini akan punya arti,

Bahwa aku akan menemukan tempat untuk berdiri.

Tapi hidup berkata lain, memberiku cobaan yang berat,

Setiap langkah maju, ada saja yang menghantam kuat.

Apa gunanya mimpi jika hanya jadi debu di udara?

Apa artinya harapan jika hanya jadi beban di dada?

Di sini aku, Eroy Erlangga, mencoba bertahan,

Di usia 27, dengan hidup yang penuh tanda tanya dan tantangan.

Bridge

Kadang aku lelah mencari makna di setiap jalan,

Apa aku hanya bagian dari skenario tanpa tujuan?

Aku terjatuh, bangkit, dan jatuh lagi,

Tapi aku tetap berdiri, meski hati ini perih.

Chorus

27 tahun, dengan bayang yang menghantui,

Eroy Erlangga, di dunia ini aku mencari arti.

Mimpi besar, tapi jalannya penuh lika-liku,

Di usia ini, aku hanya ingin tahu, apa yang benar-benar berarti bagiku.