\"Hanya Saat Ada Maunya\"
Kau datang dengan senyuman manismu,
Saat dunia terasa memihakmu.
Aku selalu ada, tak pernah ragu,
Tapi kau pergi, bila tak perlu aku.
Berulang kali kuberi percaya,
Namun kau hancurkan tanpa rasa.
Ku lelah bermain di lingkaran ini,
Hanya jadi bayangan di hidupmu.
Kau hadir, hanya saat ada maunya,
Tinggalkan luka saat tak butuh lagi.
Aku ini manusia, bukan pelarianmu,
Kenapa kau buat aku selalu menunggu?
Kau berkata semua ini tak sengaja,
Tapi langkahmu selalu menyakiti jiwa.
Kau simpan cerita, hanya untukmu,
Dan aku, selalu jadi nomor dua.
Berulang kali ku coba bertahan,
Tapi hatiku tak lagi bisa melawan.
Kamu dan aku, hanyalah fatamorgana,
Semakin dekat, semakin hilang nyata.
Kau hadir, hanya saat ada maunya,
Tinggalkan luka saat tak butuh lagi.
Aku ini manusia, bukan pelarianmu,
Kenapa kau buat aku selalu menunggu?
Kini ku berdiri sendiri,
Menjauh dari bayang semu ini.
Cukup sudah aku bertahan,
Saatnya aku lepaskan beban.
Kau hadir, hanya saat ada maunya,
Tapi kini aku tak peduli lagi.
Aku temukan jalan, tanpa harus terluka,
Ini saatnya aku jadi diriku sendiri.
Pergilah kau, bersama maumu,
Aku takkan jatuh lagi karena itu.
Hati ini akhirnya menemukan terang,
Tanpamu, aku lebih kuat sekarang.