Di bawah pohon besar, redup melindung,
Ranting tua berbisik, sunyi berlagu,
Langit mendung, gelap menyatu,
Puteri hilang di mata, namun tak pernah lesu.
Langkah musuh semakin hampir,
Suara jeritan hilang ke udara,
Tapi bayang pohon teguh berdiri,
Seakan menyimpan rahsia terakhirnya.
Oh, Puteri Lindungan Bulan,
Bayang-bayangmu jadi teman,
Tersembunyi di balik takdir,
Cinta dan derita bersatu dalam getir.
Oh, petir berdentum, gema di malam,
Air mata gugur, kisah pun padam.
Daun gugur, pelahan turun,
Seperti nyawa memeluk pagi,
Dalam dingin, keseorangan,
Sebuah cinta tersembunyi dalam mati.
Bulan pun pergi, sinarnya sirna,
Tiada lagi nyanyian cinta,
Tertulis kisahmu di akar bumi,
Duka itu kekal, abadi bersemi.
Oh, Puteri Lindungan Bulan,
Bayang-bayangmu jadi teman,
Tersembunyi di balik takdir,
Cinta dan derita bersatu dalam getir.
Oh, petir berdentum, gema di malam,
Air mata gugur, kisah pun padam.
Di bawah pohon besar, engkau tenang,
Nama kekal, bersama dendangan,
Puteri yang dilindung bulan,
Namun tetap tersesat dalam kesunyian.