Bagai kapal berlayar di arus tak pasti,
Langit kelabu memayungi, tak lagi berseri.
Langkah-langkah rapuh, diseret di pasir,
Jejak-jejak hilang, lebur tanpa tafsir.
Kala angin mendesir membawa kisah,
Tentang mimpi yang luluh dalam lelah.
Di ujung pelabuhan, cahaya samar,
Menggoda harapan yang pudar dan gemetar.
Di lorong-lorong sunyi, suara membeku,
Mengisahkan perjalanan yang perlahan layu.
Tak ada lagi kompas, tak ada arah,
Hanya puing-puing asa yang tersisih parah.
Dan di tengah hancurnya, terucap bisik pelan,
Bahwa perjalanan pun punya akhir, walau perlahan.
Kala angin mendesir membawa kisah,
Tentang mimpi yang luluh dalam lelah.
Di ujung pelabuhan, cahaya samar,
Menggoda harapan yang pudar dan gemetar.
Dan bisik pelan,
Bahwa perjalanan pun punya akhir, walau perlahan.